Tujuan belajar berbicara adalah menyampaikan buah pikiran,
gagasan dan ide dengan bahasa yang dapat dipahami orang lain dengan tingkat
kebahasaan sesuai dengan karakter umur dan kelompok kelas siswa bersangkutan.
Dengan berbicara, maka segala unek-unek, gagasan, ide dan pendapat
tersampaikan. Apabila isi dari pembicaraan seseorang mendapat tanggapan yang
baik dari si penyimak, akan menciptakan efek kepercayaan diri yang lebih dari
si pembicara. Selanjutnya bisa berkreasi menyampaikan gagasan lainnya. Melalui
penyampaian gagasan, berdampak pada daya imajinasi siswa dalam mengolah
pikirannya sehingga akan meningkatkan daya pikir dan logika. Sebagai pendukung
upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran berbicara, beberapa bahan pelajaran
yang digunakan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan.
Kesesuaian itu diperlukan karena antara media/bahan pembelajaran dengan metode
saling terkait. Bahan pembelajaran tersedia, apabila tidak didukung metode yang
tepat, akan menjadi tidak bermakna.
Demikian pula jika metode pembelajaran dengan prosedur yang
teratur dan baik, tetapi tidak dilengkapi dengan media atau bahan ajar yang
baik, maka proses pembelajaran menjadi tidak baik pula. Beberapa bahan atau
media yang layak dipertimbangkan dalam membelajarkan berbicara kepada siswa SMP
adalah 1) media bacaan sederhana baik fiksi maupun non fiksi yang dibaca habis
oleh siswa yang diramu dengan metode tanya jawab diskusi dan bermain peran. 2)
Media audio visual yang disajikan oleh guru yang diramu dengan metode diskusi,
tanya jawab dan bermain peran. Melalui tema yang disajikan pada media tersebut
guru memancing siswa agar dapat berbicara. 3) Cerita rekaan guru berdasarkan
kejadian yang bersifat fiktif ataupun fakta, yang diakhiri dengan kegiatan
diskusi yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berpendapat dan
setiap pendapat adalah baik dan mendapat reward dari guru. 4) Bahan dibawa
sendiri oleh siswa melalui metode penugasan. Siswa ditugaskan menceritakan
pengalamannya sendiri berdasarkan tema. Selanjutnya disajikan oleh siswa dalam
bentuk tulisan untuk mempermudah guru dalam mengevaluasi. Dengan kegiatan ini,
didapatkan manfaat ganda. Selain siswa dibelajarkan tentang berbicara, mereka
akan mendapat pembelajaran menulis juga. 5) Kegiatan membahas puisi yang
disajikan oleh siswa, kemudian di-paraprase. Kegiatan diskusi dapat
mengikutinya sehingga terjadi interaksi lebih baik antara siswa dan guru. Perlu
ditekankan, bahwa tanpa metode yang tepat, maka bahan pembelajaran dalam
kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi tidak berarti.
Beberapa metode pembelajaran yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia SMP. 1) Metode Ulang Ucap, Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas awal SD. Yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapakan oleh guru. 2) Metode Lihat Ucap. Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru. 3) Metode Memberikan Deskripsi, dengan metode ini siswa diberikan tugas untuk mendeskripsikan benda yang diperlihatkan oleh guru. Keterampilan yang dilatih selain kemampuan pokok yaitu mengungkapkan pendapat adalah megamati benda, memilih dan mencocokkan sehingga sangat cocok diterapkan pada siswa. 4) Metode Menjawab Pertanyaan, metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan jenis sembarang bahan ajar. Pertanyaan dapat dikondisikan sedemian rupa oleh guru untuk merangsang kreativitas berpikir dan menyampaikan tanggapan terhadap suatu masalah yang diajukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar